Énorme (2020)



Sumber gambar: showtimes.com

    

Dilihat dari posternya, udah ketebak ya kalau ini film komedi. Ratingnya nggak bagus-bagus amat, tapi menurutku isu yang dibawa cukup berat.


Bercerita tentang pasangan childfree garis keras, Claire si pianis supersibuk dan Frédéric si manajer pribadinya. Siapa sangka, Fred mendadak pingin banget punya anak setelah membantu proses persalinan darurat di atas pesawat.


Tak ingin merusak hubungannya dengan Claire, Fred pun mengatur strategi diam-diam supaya Claire bisa hamil, dan berhasil semudah itu dalam sekejap. Kampret, nggak? Hahaha.


Menonton film ini, kita akan dibuat gemas. Gemasnya bukan gemas lucu, melainkan gemas geregetan alias emosi. Emosi karena melihat bagaimana Fred bisa selicik itu tanpa beban, tanpa sadar bahwa yang dilakukannya bisa dikatakan marital rape. Semuanya seolah terampuni oleh tingkah kekanakannya. Ya... mungkin supaya filmnya tetap lawak.


Sedangkan Claire? Seorang wanita yang kelewatan lugu dan kakunya. Dunianya sebatas piano dan panggung resital. Sisanya? Serahkan semua pada Fred. Pokoknya dia terima beres. Giliran ia dimanipulasi sedemikian rupa, ujungnya "Yaudah lah jalani aja, asal lo yang urus. Namanya juga kecelakaan." wkwk tanpa perlawanan berarti T.T kasian tapi gemas because she's simply clueless.


Seperti banyak film Eropa lain, Énorme berakhir terbuka alias memiliki open ending. Kita akan diajak untuk lebih menghayati proses yang dilewati oleh seorang calon ibu. Alurnya terlihat sudah terbaca namun percayalah, banyak detail-detail konflik yang tak terbayang sepanjang film. Terlepas dari keganjilan teknis di sana-sini, film ini boleh dibilang sarat akan makna.


  • 1. Komunikasi adalah kunci. Pasangan Claire dan Fred menunjukkan bahwa yang kelihatannya romantis belum tentu komunikasinya baik. Di film ini lebih terasa konflik batin mereka masing-masing daripada konflik langsung antarpasangan. Padahal, jelas-jelas mereka sedang ada masalah. Too many things left unsaid.
  • 2. Marital rape bisa terjadi pada siapa saja. Ketahui apa ciri-ciri dan cara menyikapinya. Pastikan kamu aware dengan tubuhmu.
  • 3. Menyambung poin nomor 2; punya/tidak punya anak (selain kuasa Tuhan) adalah kesepakatan. Titik. Karena hamil dan melahirkan nggak bisa gantian suami-istri.
  • 4. Apa yang sudah menjadi kesepakatan dan prinsip berdua, belum tentu berlaku selamanya. Turning point bisa terjadi kapan saja.
  • 5. Dukun dan tahayul tidak hanya ada (dan dipercaya) di Indonesia 😂.


Selamat menonton! 



Labels: , ,
edit

No comments:

Post a Comment