Pulang Sebentar

Boleh dibilang catatan kali ini adalah bentuk penebusan rasa bersalah saya karena sudah (sekitar) dua minggu terakhir (atau sudah sebulan huhuhu cry) tidak menulis di Buku Bersyukur. Seperti menulis skripsi, yang kalau sudah dua atau tiga hari ditinggal, rasanya malas untuk kembali. Tapi yang jelas, suatu saat saya harus. Hehehe. Dan perlu diakui, tulisan ini pun sempat tertunda pula beberapa minggu huhuhu tapi akhirnya saya berhasil melanjutkannya, dengan dibantu iringan suara Tulus. Halah.

Jadi, beberapa minggu lalu (21-25/8) saya berkesempatan untuk pulang ke Jogja. Pulang kali ini sedikit berbeda karena saya pulang bukan untuk liburan atau kumpul keluarga, melainkan ikut semacam workshop penerjemahan di kampus FIB. Ya memang, lumayan lama sampai lima hari. Saya sudah senang karena akhirnya dapat izin dari kantor. Tapi ternyata nggak bisa terlalu senang juga karena saya ke Jogja sambil membawa pekerjaan kantor hahaha ya sudah, bukan perihal itu yang mau saya ceritakan.

Senang sekali rasanya pulang dan ketemu lagi dengan orang-orang itu. Sebagian besar teman dan kampus, karena di rumah sedang tidak ada orang (bapak dan ibuk kebetulan sedang di Jakarta). Mumpung kemarin sempat ambil-ambil foto, jadi saya akan cerita melalui foto saja ya...

Nggak tau ini namanya pohon apa, tapi saya suka.

Wisuda 1. Selamat wisuda untuk Kania dan Anin! Kania adalah teman satu jurusan saya, sedangkan Anin adalah adek 2013 di Zona Nyaman (atau untuk sekarang namanya sedang ganti jadi Zona Karyawan wkwk)

Wisuda 2. Momen wisuda memang bisa jadi ajang reuni karena kita bisa bertemu banyak teman yang sudah lama tak jumpa. Yang berkaos hitam namanya Angga. Katanya sih, dia mirip Abimana Aryasatya hmmm oke, atau Wong Fei Hung kalau jidatnya terekspos hahaha. Yang berbatik namanya Khusnul, mas-mas S2 yang kalau menulis sepertinya sambil buka KBBI karena diksi-diksinya berat boss nggak kuaaattt. Meski keliatannya tidak meyakinkan wkwk, tapi mereka pintar dan punya pemikiran-pemikiran yang dalam. Kami bertiga beda jurusan, tapi satu angkatan dan merupakan sebagian kecil dari STMJ. Jangan tanya apa itu STMJ hahaha. Oh iya, sekadar informasi, di belakang kami adalah Panggung Terbuka. Setiap anak FIB saya kira pernah pentas di sini setidaknya satu kali; entah itu tari, musik, atau bahkan teater.

Wisuda 3. Hasty, musisi kebanggaan FIB yang (kayanya) paling sering manggung. Bisa main banyak alat musik, bahkan nari saman dan melukis. Pernah jadi koor artistik di Kampung Budaya 2014 dan itu sukses beraatt. Bertalenta banget pokoknya Hasty ini. Kami beda jurusan, tapi satu angkatan dan merupakan sebagian kecil dari STMJ.

Wisuda 4. Mereka berempat ini teman saya satu jurusan; Ficha, Shinta, Ega, dan Dila. Waktu itu kami sedang menunggu Kania, eh malah foto yang sama Kania saya ngga punya :( Walaupun saya nggak terlalu dekat dengan teman-teman sejurusan, tapi ternyata kangen juga hehe.

Salah satu cuplikan kegiatan workshop yang saya ikuti. Hehe nggak banyak foto-foto soal ini, padahal ini agenda utamanya.

Didy dan Wada di bangtem (bangku item) dekat Jembatan Budaya (dulu penyebutannya disingkat juga, tapi belakangan saya sudah jarang dengar istilahnya lagi hahah).

Gedung baru 1. "Wad, foto di depan pintu merah itu kaliii", "Jelek, Mba, aku udah nyoba."

Gedung baru 2. Jadi, beberapa bulan terakhir sudah berdiri gedung baru di FIB, gedung yang kemudian diberi nama Gedung Soegondo. Meski mentereng, saya bersyukur gedung ini tidak terlihat seangkuh Pertamina Tower di fakultas sebelah, hehe. Menurut masterplannya, pembangunan gedung ini akan dilanjutkan sehingga (selain menghilangkan Gedung D) akan menggantikan Gedung A dan B (dua gedung ini adalah yang tadi dihubungkan oleh Jembatan Budaya) huhuhu sedih sekali, walaupun bagus, tapi rasanya kok tidak rela. Kenangannya itu, lho. Kalau kata Unggul, "Gedung anyar yang membuat FIB terlihat seperti kampus bukan lagi rumah. Terasa seperti hanya tempat untuk datang duduk mendengar ceramah pulang dan seterusnya dan seterusnya rutin berulang bukan lagi tempat untuk berkumpul menyatukan ide dan merapatkan diri bersama deretan muda mudi yang gemar patah hati." hahaha halah. 

Siapa yang bacanya sambil nyanyi?

Sesi foto dadakan setelah kelas terakhir workshop. Dua perempuan di tengah itu Mba Arum dan Mba Sandy, dosen muda kami yang paling nggak terima kalau dipanggil 'Madame'. Keduanya hobi sekolah dan sebentar lagi mau terbang ke sana untuk jadi Doktor, wew. Tiga orang lainnya ada Idham (2014), Didy (2013), dan Wada (2013). Kami berempat beda angkatan tapi sebenarnya kami seumuran haha 1994 fellas!

Golden hour.

Malam terakkhir di Jogja bersama Wada dan Kiky. Saya baru benar-benar kenal Wada waktu mengurus C'est la Fête 2014, dia jadi anggota divisi saya. Kalau Kiky, kami saling kenal di Zona Nyamnyam itu. Saya ngga tau pasti mengapa sejak itu kami jadi dekat. Yang jelas, bersama mereka saya jadi merasa punya adik. Semoga skripsi mereka bisa segera selesai, tentunya sesuai timing mereka masing-masing. Fotonya blur nggapapa yang penting tetep love you muah.

Bukan, bukan. Ini bukan kampus saya hehe. Lantai Bumi Coffee & Space yang ada di Pogung Baru. Waktu itu saya ke sana karena harus menyelesaikan kerjaan kantor dan butuh WiFi plus suasana yang tenang. Baru sekali mencoba dan ternyata asik juga. Sekalian waktu itu saya mau ketemu Razan (yang nggak datang2) untuk sedikit berbagi kabar.


Et voilà! Begitulah sedikit cerita saya edisi pulang sebentar kemarin. Saya memang tidak sempat main ke tempat-tempat hits atau yang jauh, tapi saya bersyukur sudah diberi kesempatan untuk kembali pulang dan menemukan kehangatan. Sampai jumpa lagi, Jogja. Segera, segera, segera. <3



Labels: ,
edit

No comments:

Post a Comment