Movie Review #1


Judul        : Bicycle Thieves
Tahun       : 1948
Genre       : Drama
Sutradara : Vittorio De Sica
Pemain     : Lamberto Maggiorani, Enzo Staiola, Vittorio Antonucci, Lianella Carell


Film yang diadaptasi dari novel karangan Luigi Bartolini ini merupakan film Italia yang bersetting tahun 1940an pasca perang Dunia II dan berhasil meraih Academy Honorary Award pada tahun 1950 serta sederet penghargaan lainnya.

Cerita dimulai ketika Antonio Ricci (Lamberto Maggiorani), seorang kepala keluarga miskin yang bersusah payah mencari pekerjaan untuk menghidupi istri dan kedua anaknya. Pada suatu hari, Antonio ditawari sebuah pekerjaan untuk menempelkan poster iklan dengan syarat dia harus memiliki sepeda. Akhirnya Antonio dan istrinya, Maria (Lianella Carell) menjual perabotannya untuk ditukarkan dengan sepeda. Namun naas, pada hari pertama bekerja, sepedanya dicuri oleh seorang pemuda (Vittorio Antonucci). Antonio sudah berusaha mengejar pencuri itu dan melaporkannya ke polisi, namun dia tidak mendapatkan bantuan yang berarti.

Antonio tidak mau menyerah begitu saja. Keesokan harinya, dia mengajak anak pertamanya yang masih kecil, Bruno (Enzo Staiola) untuk membantu menemukan sepedanya yang dicuri. Hampir setiap sudut kota mereka datangi, dari mulai pasar sepeda hingga tempat parkir umum. Meski kelelahan bahkan sampai kehujanan, Bruno kecil tak pernah mengeluh dan dia sudah dianggap seperti orang dewasa oleh ayahnya sendiri.

Merasa hampir putus asa, Antonio mendatangi seorang peramal yang berkata, "You'll find the bike soon, or not at all." Setelah keluar dari tempat peramal itu, secara tak terduga Antonio melihat pemuda yang mencuri sepedanya. Lagi-lagi dia tak dapat mengejar pencuri itu. Antonio pun berusaha mengorek informasi dari seorang lelaki tua yang tadi terlihat berinteraksi dengan si pencuri. Karena informasi yang diberikan tidaklah akurat, Antonio dan Bruno pun melanjutkan pencarian mereka dengan langkah gontai. Lagi-lagi tanpa disengaja, Antonio melihat si pencuri sedang berjalan kaki. Dia pun mengikuti si pencuri yang berjalan semakin cepat.Pencuri itu masuk ke sebuah rumah. Antonio memaksa masuk ke rumah itu, tetapi dihalangi oleh kerabat si pencuri bahkan para tetangganya pun ikut mengeroyok Antonio.

Bruno buru-buru memanggil polisi karena tak kuasa melihat ayahnya yang semakin tersudut. Bersama polisi, Antonio menggeledah rumah si pencuri dan ternyata tidak menemukan apa yang dia cari. Antonio pun segera  pergi meninggalkan perkampungan itu.

Kali ini Antonio benar-benar lelah dan putus asa. Antonio pun diam-diam mencuri sebuah sepeda yang sedang diparkir di pinggir jalan yang sepi. Karena kurang ahli, dia pun akhirnya tertangkap. Bruno sangat kaget dan tak percaya melihat kelakuan ayahnya tersebut. Beruntung si pemilik sepeda mencabut tuntutannya sehingga Antonio bisa bebas.

Dari cuplikan film di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pada masa itu kehidupan masyarakat pasca Perang Dunia II sangatlah susah (terutama di Roma, Italia). Kemiskinan dan tingginya kriminalitas menjamur di setiap sudut kota. Film klasik yang masih "hitam-putih" ini menyajikan cerita kehidupan sehari-hari yang bila dicermati lebih mendalam dapat memberikan banyak pelajaran berharga.

Bicycle Thieves dibuat pada masa di mana industri perfilman belum berkembang pesat seperti saat ini. Hal itu dapat kita amati dari backsound yang sangat monoton dan mencolok, serta editing yang masih terbilang kasar. Seperti kebanyakan film Eropa, film ini tidak menyajikan klimaks serta ending yang jelas. Kita sebagai penonton dipersilakan mereka-reka sendiri bagaimana cerita itu berakhir. Terlepas dari kekurangannya, Bicycle Thieves merupakan referensi film (klasik) yang sangat bagus bagi para pecintanya.

Labels: , ,
edit

No comments:

Post a Comment